Tips Memilih Deterjen Yang Ramah Lingkungan – Bagi kebanyakan orang penggunaan deterjen untuk mencuci pakaian masih menggunakan deterjen berbahan kimia. Padahal deterjen yang banyak mengandung kimia dapat mencemari lingkungan.
Komposisi deterjen pada umumnya mengandung kandungan kimia yang berpotensi memberikan dampak negatif untuk manusia maupun lingkungan.
Kandungan surfaktan yang ada di dalam deterjen dapat menyebabkan kulit menjadi kasar dan juga dapat meracuni serta merusak lingkungan, sebab sulit untuk terurai.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan, sebaiknya penggunaan deterjen digantikan dengan deterjen yang ramah lingkungan.
Lalu bagaimana ciri-ciri deterjen yang ramah lingkungan?
Deterjen yang ramah lingkungan dapat dikenali dengan busa yang dihasilkan lebih sedikit dan mudah untuk dibilas. Selain itu, deterjen ramah lingkungan juga memiliki kandungan fosfat yang lebih rendah daripada deterjen biasa.
Ingin lebih tahu cara memilih deterjen yang ramah lingkungan? Yuk simak artikel ini sampai selesai!!
Tips Memilih Deterjen Yang Ramah Lingkungan
Air hasil bilasan proses mencuci merupakan salah satu limbah yang berasal dari rumah tangga. Air hasil bilasan pakaian berpotensi merusak ekosistem sungai ataupun laut.
Sebab, kandungan senyawa yang ada pada deterjen dapat mencemari ekosistem sungai dan laut. Untuk itu, sangat dibutuhkan deterjen yang lebih ramah lingkungan dan tidak membahayakan atau mencemari lingkungan.
Berikut adalah cara memilih deterjen yang ramah lingkungan:
1. Mengecek komposisi deterjen
Saat Anda membeli deterjen, hal yang perlu di perhatikan adalah komposisi bahan pembuat deterjen itu sendiri. Deterjen yang memiliki banyak kandungan surfaktan dan fosfat harus dihindari saat Anda memilih deterjen.
Meskipun kandungan surfaktan dan fosfat dapat membantu dalam membersihkan kotoran dan noda, namun fosfat pada deterjen dapat membahayakan dan meracuni ikan-ikan atau ekosistem laut lainnya.
Jika air bekas proses pencucian terbuang pada saluran air dan mengalir pada sungai atau laut, tentu saja ikan-ikan dan ekosistem yang ada di dalamnya akan mati. Apalagi jumlah air bilasan pada proses pencucian yang mengalir ke sungai dalam jumlah yang besar dan hampir selalu ada setiap hari. Hal inilah yang dapat merusak ekosistem sungai.
Maka dari itu untuk menghindari pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem sungai, hindari pemilihan dan penggunaan deterjen dengan komposisi surfaktan dan fosfat yang tinggi atau tidak terlalu kuat.
2. Pilih jenis deterjen yang tepat
Hal selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah pilih jenis deterjen yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari cair, bubuk, ataupun padat.
Masing-masing deterjen tentu saja memiliki kekurangan dan kelebihan. Misalnya, deterjen bubuk memiliki harga yang lebih murah, sedangkan deterjen cair dapat lebih mudah larut ketika terkena air.
3. Pilih deterjen dengan kemasan yang ramah lingkungan
Tidak hanya kandungan yang ada pada deterjen, namun kemasan yang di gunakan di deterjen juga menjadi hal yang perlu di perhatikan loh. Pasalnya, limbah yang berasal dari kemasan deterjen juga dapat mencemari lingkungan.
Misalnya, deterjen dengan kemasan plastik adalah salah satu deterjen yang banyak di jumpai di pasaran. Padahal bahan plastik membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.
Meskipun begitu, pemilihan deterjen dengan kemasan plastik tidak ada salahnya. Asalkan wadah dari deterjen itu dapat di daur ulang atau di ubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Misalnya, kemasan deterjen cair yang menggunakan botol besar dapat di ubah menjadi pot tumbuhan. Dengan ini, botol plastik tidak perlu diuraikan dengan waktu yang lama lagi dan tidak mencemari lingkungan.
4. Pilih deterjen yang menghasilkan sedikit busa
Tahukah Anda bahwa banyaknya busa yang dihasilkan pada deterjen tidak menjamin bahwa pakaian yang Anda cuci menjadi bersih maksimal. Justru, deterjen yang menghasilkan busa terlalu banyak cenderung akan membahayakan lingkungan.
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan surfaktan yang ada pada deterjen yang berbahaya bagi lingkungan hidup. Semakin sedikit busa yang di hasilkan dari deterjen, maka intensitas pembilasan yang di lakukan akan semakin sedikit. Hal ini dapat membuat Anda menghemat air yang terbuang akibat proses pencucian pakaian.
5. Deterjen tidak membuat kulit menjadi iritasi
Perlu Anda ketahui, bahwa penggunaan deterjen juga dapat menjadi penyebab kulit menjadi gatal-gatal, ruam hingga iritasi. Bagi beberapa orang deterjen yang digunakan dapat mengiritasi kulit. Kondisi ini biasanya disebabkan karena kulit orang tersebut sensitif.
Senyawa kimia yang ada pada kandungan deterjen akan membuat tangan menjadi panas hingga lapisan kulit mengalami gatal-gatal dan iritasi. Maka dari itu, pemilihan deterjen sebaiknya memilih deterjen yang bebas klorin, pemutih hingga pewarna buatan yang mampu menimbulkan iritasi pada kulit.
Itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam memilih deterjen yang ramah lingkungan. Jangan lupa untuk pilih deterjen yang sesuai dengan preferensimu, baik deterjen dengan tekstur bubuk maupun cair. Yang paling penting adalah kandungan atau senyawa yang ada pada deterjen pilihan anda tidak merusak lingkungan dan aman untuk digunakan.
Lalu apa sih deterjen ramah lingkungan yang cocok untuk digunakan?
Produk A-Wash Detergent Super cocok untuk menjadi pilihan Anda.
A-Wash Detergent Super
A-Wash Detergent Super merupakan deterjen bubuk kekinian yang dapat digunakan dalam membersihkan pakaian. Produk ini memiliki bahan aktif yang dapat mengangkat dan membersihkan noda membandel.
Lalu apa yang membuat produk A-Wash Detergent Super menjadi deterjen yang ramah lingkungan?
Bahan aktif pada A-Wash Detergent Super akan langsung menguap apabila terkena air, sehingga deterjen ini tidak meninggalkan residu yang dapat merusak lingkungan.
Tunggu apalagi, yuk pilih A-Wash Detergent Super sebagai pilihan deterjen Anda.
Anda dapat menghubungi kontak atau media sosial kami untuk mendapatkan informasi pemesanan yang lebih lengkap:
Telp / Whatsapp : https://wa.me/628112829100
Instagram : @a.wash_deterjensuper
Tiktok : @a_wash.detergen