Perbedaan Deterjen dan Sabun – Deterjen dan sabun merupakan dua jenis bahan pembersih. Keduanya memiliki fungsi yang hampir sama yakni untuk membersihkan atau sebagai pembersih.
Namun diantara keduanya memiliki perbedaan. Salah satunya yakni di bahan pembuatnya. Untuk lebih detailnya lagi tentang perbedaan deterjen dan sabun, berikut ini adalah pembahasannya.
Deterjen
Deterjen menurut wikipedia adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Sedangkan secara umum, deterjen merupakan bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan pakaian kotor.
Tentu kita sudah tidak asing dengan deterjen. Dalam kehidupan kita sehari-hari, deterjen menjadi salah satu benda yang pasti ada dalam rumah dan selalu menjadi yang pertama kali dicari saat kita akan membersihkan pakaian kotor.
Kegunaan dari deterjen tentu sudah sangat kita ketahui yakni untuk membersihkan pakaian. Namun untuk lebih menyempurnakan kegunaannya, beberapa produsen menambahkan bahan tambahan dalam pembuatan deterjen.
Bahan tambahan yang biasanya ditambahkan adalah bahan pelembut, pewangi, pemutih dan lain sebagainya.
Untuk komposisi atau bahan inti pembuat deterjen terdiri dari 5 yaitu
- Surfaktan
Surfaktan ini merupakan bahan utama dalam pembuatan deterjen. Fungsi dari surfaktan adalah untuk meningkatkan daya cuci agar kotoran yang menempel pada pakaian dapat terangkat dan pakaian menjadi bersih.
Surfaktan yang biasa dicampurkan dalam pembuatan deterjen adalah linear alkilbenzene sulfonat, alkil sulfat, betain, etoksisulfat, senyawa amonium kuarterner dan lain sebagainya.
- Bahan Aktif
Selain surfaktan, bahan yang harus ada dalam deterjen adalah bahan aktif. Bahan aktif ini dapat berupa sodium lauryl sulfate (SLS).
Fungsi dari bahan aktif in adalah untuk lebih meningkatkan daya cuci deterjen agar dapat membersihkan pakaian secara lebih maksimal.
- Filler
Filler merupakan bahan tambahan yang dalam deterjen yang berfungsi untuk meningkatkan kuantitas.
- Builder
Builder atau bahan penunjang ini ditambahkan dalam pembuatan deterjen namun dengan jumlah yang sedikit.
Karena jika bahan ini digunakan secara berlebih akan dapat menimbulkan efek samping berupa tangan akan terasa panas saat mencuci pakaian.
- Bahan Aditif
Bahan aditif ini merupakan bahan tambahan yang biasanya ditambahkan dalam deterjen untuk memberi kekhususan. Contoh dari bahan aditif ini adalah pemutih, pelarut, pewangi dan lain sebagainya.
Contohnya seperti deterjen pemutih, deterjen pewangi dan lain sebagainya.
Sabun
Sabun selalu kita gunakan untuk membersihkan badan setelah seharian beraktivitas. Sabun ini memiliki beberapa pengertian:
Menurut KBBI, Sabun adalah bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, piring dan sebagainya, biasanya berupa campuran alkali, garam dan natrium.
Sedangkan menurut wikipedia, Sabun adalah produk yang digunakan sebagai pembersih dengan media air. Secara umum berbentuk padatan (batangan) dan ada juga yang berbentuk cair.
Sabun merupakan campuran minyak atau lemak (nabati, seperti minyak zaitun atau hewani, seperti lemak kambing) dengan alkali atau basa (seperti natrium atau kalium hidroksida) melalui suatu proses yang disebut dengan saponifikasi.
Untuk bahan pembuat sabun sendiri sudah terlihat dari pengertian diatas, bahwa pada dasarnya kebanyakan sabun terbuat dari campuran minyak, alkali dan air.
Selain itu terdapat pula beberapa bahan tambahan yang dimasukkan dalam proses pembuatan sabun yakni
- Pewangi
Sabun yang memiliki wangi yang khas tentu lebih menarik dibandingkan dengan sabun berbau alami. Hal ini membuat penjualan sabun jadi lebih meningkat dan lebih banyak diminati.
- Susu
Pada bahan campuran pembuat sabun, air dapat digantikan dengan susu. Susu dapat memberikan efek lembab pada kulit. Susu yang biasa digunakan adalah susu sapi dan kambing.
- Madu
Dengan campuran madu akan menghasilkan sabun dengan harum manis. Manfaatnya adalah untuk menambahkan kelembaban kulit.
Perbedaan Deterjen dan Sabun
Setelah penjelasan detail di atas mengenai deterjen dan sabun dapat disimpulkan bahwa deterjen dan sabun adalah dua bahan pembersih yang berbeda.
Mulai dari pengertian juga bahan-bahan inti pembuatnya. Namun apakah hanya itu saja? tentu tidak. Berikut ini adalah perbedaan deterjen dan sabun:
- Fungsi
Perbedaan pertama yang membedakan antara deterjen dan sabun adalah fungsi. Fungsi dari sabun adalah untuk membersihkan pakaian, mandi, membersihkan alat makan dan lain sebagainya.
Sedangkan fungsi dari deterjen adalah dapat membersihkan pakaian kotor lebih efektif dibandingkan sabun, untuk mencuci karpet, untuk mengepel lantai dan lain sebagainya.
- Jenis
Perbedaan selanjutnya terdapat pada jenis-jenisnya
Sabun:
- Sabun Cair
- Sabun Batang
- Body Scrub
Deterjen:
- Deterjen Bubuk
- Deterjen Krim
- Deterjen Cair
- Deterjen Kapsul
- Bahan Dasar
Bahan dasar dari sabun dari dulu adalah lemak hewani, namun seiring berjalannya waktu kini bahan dasar dari sabun sudah tercampur zat kimia sintesis maupun bahan alami.
Sedangkan untuk bahan dasar deterjen adalah bahan kimia sintetis yang mampu menciptakan lebih banyak busa dan juga mampu untuk menghilangkan noda membandel pada pakaian.
Nah itu dia perbedaan deterjen dan sabun.
A-Wash Deterjen Super
A-Wash deterjen super merupakan deterjen dengan bahan aktif yang difungsikan untuk mampu dalam mengatasi permasalahan noda membandel di berbagai permukaan.
A-Wash deterjen super mampu membersihkan noda membandel pada pakaian, kain, karpet, peralatan makan, lantai hingga peralatan memasak.
Walaupun menggunakan bahan aktif, deterjen ini tidak mencemari lingkungan alias ramah lingkungan.
Ayo gunakan A-Wash Deterjen Super
Info lengkap
Semoga Bermanfaat !!