4 Perbedaan Deterjen Bubuk dan Deterjen Cair – Deterjen merupakan produk kebersihan yang digunakan untuk membersihkan pakaian yang kotor.
Deterjen terbuat dari bahan-bahan aktif yang memiliki tingkat daya bersih yang tinggi sehingga noda yang membandel pun bisa dihilangkan dengan deterjen.
Saat ini tersedia banyak deterjen yang memiliki jenis, merk, fungsi dan bentuk yang berbeda-beda.
Jika dilihat dari bentuknya, deterjen memiliki beberapa bentuk yaitu deterjen bubuk, deterjen cair, deterjen krim atau biasa dikenal dengan sabun colek dan deterjen kapsul.
Masing-masing jenis atau bentuk deterjen tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu sama lain.
Sehingga setiap orang bisa memilih deterjen apa yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhannya.
Deterjen bubuk dan deterjen cair menjadi pilihan yang banyak dipilih oleh sebagian besar orang. Sebab dua jenis deterjen ini memang sudah populer sejak lama.
Selain kehadirannya yang populer dan sudah ada sejak lama, deterjen bubuk dan cair juga memiliki karakteristik yang dianggap efektif untuk membersihkan noda dan kotoran membandel yang ada di baju.
Bahkan saat ini dua jenis deterjen tersebut mendominasi penjualan deterjen di toko maupun supermarket.
Berbicara tentang dua jenis deterjen tersebut, sebenarnya apa saja perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair?
Simak artikel ini untuk mengetahui informasi mengenai perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair.
Harga
Perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair yang pertama adalah harga deterjen tersebut. Dilihat dari segi harga, dua deterjen memiliki harga penjualan yang cukup berbeda.
Rata-rata deterjen bubuk memiliki harga yang lebih murah daripada deterjen cair. Sebaliknya, deterjen cair memiliki harga yang sedikit lebih mahal dari deterjen bubuk.
Perbedaan harga dua jenis deterjen tersebut bulan tanpa alasan, deterjen bubuk berharga lebih terjangkau karena tidak mengandung cairan yang menambah berat produk deterjen.
Selain itu, deterjen bubuk juga biasanya dikemas dengan pengemasan yang ringan dan simpel sehingga mengurangi biaya pengemasan dan transportasi produk dari pabrik hingga ke tangan konsumen.
Sedangkan deterjen cair tentunya bersifat lebih berat karena seluruh bagiannya adalah cairan. Deterjen cair juga umumnya dikemas menggunakan botol plastik yang juga menambah berat produk deterjen cair sehingga membuat harga transportasi deterjen cair lebih tinggi daripada deterjen bubuk.
Kemudian yang menyebabkan deterjen cair lebih mahal adalah karena kandungan deterjen cair yang berasal dari bahan atau zat kimia. Tentunya ini akan mempengaruhi harga jual deterjen cair menjadi lebih tinggi daripada jenis deterjen lainnya.
Kenyamanan penggunaan
Perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair yang kedua adalah berkaitan dengan kenyamanan penggunaan deterjen saat digunakan oleh konsumen.
Selain memperhatikan harga, konsumen juga akan memilih deterjen sesuai dengan kenyamanan.
Ada konsumen yang nyaman menggunakan deterjen bubuk namun juga ada konsumen yang lebih nyaman saat mencuci pakaian mereka menggunakan deterjen cair.
Konsumen yang menggunakan deterjen cair merasa nyaman karena deterjen cair dikemas dalam botol sehingga melindungi cairan deterjen dari kontaminasi bakteri dan meminimalisir tumpahnya deterjen cair.
Selain itu, deterjen cair yang dikemas di botol juga biasanya dilengkapi dengan sebuah gelas takar yang memudahkan penggunaan deterjen. Sehingga konsumen bisa menakar jumlah deterjen dengan tepat dan menghindari tumpahnya deterjen.
Sedangkan deterjen bubuk umumnya dikemas dengan plastik dan dilengkapi dengan sendok takar yang membantu dalam penggunaan deterjen untuk mencuci.
Dari segi kenyamanan, deterjen bubuk bisa dikatakan kurang sebab rawan tumpah saat akan menuangkan bubuk ke pakaian atau tabung mesin cuci.
Hal ini menjadi perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair yang cukup signifikan.
Keamanan penggunaan
Perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair yang ketiga adalah dari segi keamanan penggunaan deterjen untuk mencuci pakaian.
Deterjen bubuk rawan menggumpal sebab bentuknya yang bubuk tidak selalu larut dengan air. Sehingga gumpalan deterjen itu bisa menghambat saluran pembuangan air.
Selain itu, tekstur deterjen bubuk yang kasar juga bisa menyebabkan iritasi pada tangan saat mencuci pakaian manual. Sebab pada saat mencuci pakaian, butiran deterjen bubuk bergesekan secara langsung dengan kulit tangan.
Sedangkan untuk deterjen cair, tidak akan menyebabkan saluran air tersumbat karena bentuknya yang cair akan mengalir dengan lancar pada saluran pembuangan air.
Kemudian deterjen cair juga lebih ramah bagi kulit tangan sebab bersifat licin dan tidak akan melukai tangan. Bahkan saat ini ada deterjen cair yang dilengkapi dengan formula yang ramah bagi kulit sehingga tidak akan menimbulkan gatal, iritasi, maupun ruam pada kulit tangan.
Residu yang dihasilkan
Perbedaan deterjen bubuk dan deterjen cair yang terakhir adalah terkait residu yang dihasilkan dari penggunaan deterjen bubuk dan deterjen cair.
Deterjen bubuk menghasilkan residu yang lebih banyak karena butiran deterjen cenderung menumpuk pada pakaian. Lama kelamaan, residu yang menumpuk di pakaian akan merusak serat pakaian.
Sedangkan penggunaan deterjen cair menghasilkan lebih sedikit residu sehingga tidak ada residu yang menempel di pakaian. Serta menjaga serat pakaian menjadi lebih awet dan tahan lama.
Apapun jenis deterjennya, sesuaikan dengan selera dan kebutuhan masing-masing.
Namun untuk urusan menghilangkan noda membandel, sudah pasti selalu gunakan A Wash Detergent.
A Wash Detergent merupakan deterjen yang memudahkan urusan menghilangkan noda membandel di pakaian.
Selengkapnya bisa dilihat di Home Website dan Instagram.
Hubungi kami di WhatsApp.