Kebiasaan yang Membuat Batik Cepat Rusak

Kebiasaan yang Membuat Batik Cepat Rusak- Batik merupakan pakaian tradisional dengan pewarnaan kain yang memiliki akar budaya yang akurat terutama di Indonesia. Sejarah batik dimulai dari pengakuan batik sebagai budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan tersebut terjadi dalam sidang ke 4 komite antar pemerintah tentang warisan budaya tak benda di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009. Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerapkan malam pada kain tersebut, lalu untuk pengolahannya melalui proses tersebut. Batik adalah kain yang dilukis dari cairan lilin malam dengan menggunakan alat bernama canting yang menghasilkan pola pada kain. Berdasarkan hal tersebut batik kerap dianggap sebagai kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi. Di Indonesia batik telah dikenal sejak zaman Majapahit kemudian populer pada akhir abad ke-18. Saat itu, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis sampai memasuki abad ke-20. Sedangkan batik cap mulai dikenal setelah terjadinya perang dunia 1.

Setiap orang pastinya memiliki batik setidaknya satu, terkadang batik yang kita miliki tanpa disadari mudah sekali cepat rusak entah warna yang pudar, bahan menipis, atau bahkan sobek. Untuk mencuci batik terdapat langkah yang harus dilakukan serta kebiasaan yang harus dilakukan agar tidak merusak warna batik dan kain batik tetap terjaga. Padahal tentu saja setiap orang ingin kualitas batik yang dimiliki awet tahan lama, kerusakan pada batik bisa disebabkan karena sang pemilik kurang mampu merawatnya dengan baik. Ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat batik cepat rusak, mari kita simak penjelasannya dibawah

 

 

Parfum mengandung bahan kimia seperti alkohol dan senyawa-senyawa lain yang dapat merusak kain hingga serat kain pada batik. Alkohol pada parfum dapat bereaksi dengan pewarna batik yang bisa menyebabkan perubahan warna sehingga terjadilah pemudaran warna pada kain batik. Selain itu, bahan kimia dalam parfum juga dapat berinteraksi dengan serat kain, menyebabkan kerusakan pada kelembutan kain dan bisa berdampak pada perubahan tekstur. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan parfum dengan tidak menyemprotkan batik bersama-sama dengan barang-barang yang memiliki aroma kuat. Lebih baik menyimpan batik di tempat yang terlindungi dari paparan bau parfum untuk menjaga kualitas kain batik. Jika ingin menggunakan parfum bisa dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan kain batik, sehingga tetap memberikan aroma tanpa kontak langsung dengan kain batik.

 

  • Menjemur batik secara langsung terkena sinar matahari

Dengan menjemur kain batik secara langsung di bawah sinar matahari dapat merusak kain serta warnanya. Sinar UV matahari dapat menyebabkan pemudaran pada warna alami sintetis yang digunakan dalam batik. Berdasarkan hal tersebut, paparan sinar matahari yang terlalu intensif juga dapat membuat serat kain batik menjadi lebih rapuh sehingga mengurangi kekuatannya yang bisa membuat kain batik menjadi lebih cepat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya batik dijemur pada tempat yang teduh bisa menggunakan alas penutup untuk melindungi dari dampak langsung sinar matahari, bisa juga dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

 

  • Mencuci menggunakan mesin cuci

Mencuci menggunakan mesin cuci pada batik tidak disarankan karena mesin cuci dapat menyebabkan gesekan serta geseran antar kain yang dapat merusak motif dan serat halus pada batik. Proses pencucian di mesin cuci juga sering melibatkan pemutaran dan pergerakan yang cukup intensif, dapat menyebabkan pemudaran warna dan perubahan bentuk batik. Selain itu, penggunaan deterjen atau bahan pembersih kimia dalam mesin cuci juga dapat berdampak negatif pada pewarna alami, cenderung lebih sensitif terhadap bahan kimia. Untuk alternatif disarankan untuk mencuci batik secara manual dengan tangan menggunakan air dingin dan deterjen yang lembut. Hindari perendaman kain batik terlalu lama dan segera keringkan batik ditempat yang teduh agar warna dan motifnya tetap terjaga.

 

  • Hindari memeras kain batik

Memeras kain batik sebaiknya dihindari karena pada saat proses pemerasan dapat merusak pola serta warna pada batik. Proses ini jika melibatkan air panas atau bahan kimia yang dapat menyebabkan perubahan pada pigmen warna alami yang digunakan dalam pembuatan batik. Memeras secara berlebihan dapat mengurangi ketahanan warna pada batik, sehingga warnanya bisa luntur lebih cepat seiring waktu. Selain itu, serat kain juga bisa menjadi lebih rapuh atau mudah rusak sehingga mempengaruhi kekuatan dan umur pakai batik. Proses memeras yang agresif dapat merusak detail desain halus pada batik, pola dan motif yang rumit mungkin kehilangan kejelasan dan presisi karena terpengaruh oleh tekanan air atau bahan kimia. Lebih disarankan menggunakan metode pencucian yang lembut, dengan memahami konsekuensi dari memeras kain batik. Dapat lebih memilih metode perawatan yang ramah terhadap bahan dan desain, memastikan bahwa keindahan dan karakteristik dari batik tetap terjaga.

 

Jika diantara kalian ingin menghilangkan noda membandel pada batik atau baju yang dimiliki. Kami merekomendasikan untuk menggunakan A-Wash deterjen yang bisa menghilangkan noda membandel. Jika tertarik bisa kunjungi website atau whatsapp kami tinggal klik saja