4 Efek Samping Surfaktan di Deterjen

4 Efek Samping Surfaktan di Deterjen
Pencemaran air

4 Efek Samping Surfaktan di Deterjen – Moms, di artikel sebelumnya sudah menjelaskan apa saja komposisi dari deterjen.

Di antaranya adalah surfaktan yang menjadi bahan utama dari suatu deterjen. Selain itu ada bahan aktif, bahan filler, bahan aditif dan bahan penunjang.

Masing-masing dari jenis bahan deterjen tersebut memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda.

Tentunya karakteristik yang dimiliki setiap bahan deterjen sangat berguna bagi kegiatan mencuci pakaian.

Dengan adanya bahan-bahan tersebut, kita bisa menyingkirkan noda yang ada di pakaian dengan mudah dan cepat tanpa harus repot melakukan banyak hal.

Namun tahukah Moms? Bahan-bahan tersebut apabila digunakan dengan berlebihan bisa mencemari lingkungan sekitar kita, lho.

Menurut penelitian, deterjen yang digunakan untuk kegiatan mencuci kira-kira 50 gram/hari. Sehingga dalam setahun diperkirakan sekitar 720 ton penggunaan deterjen untuk kegiatan mencuci.

Angka ini tentunya membawa efek samping yang negatif bagi lingkungan.

Karena pada dasarnya bahan-bahan itu terbuat dari zat kimia yang apabila terbuang bebas di lingkungan bisa mencemari bahkan merusak lingkungan tersebut.

Sudah banyak peristiwa dan lingkungan yang sudah tercemar akibat air limbah deterjen.

Terlebih kandungan surfaktan, kandungan ini berpengaruh besar terhadap lingkungan.

Ini dia efek samping surfaktan bagi lingkungan.

1.Menimbulkan eutrofikasi

Efek samping surfaktan
Eutrofikasi

Efek Samping surfaktan yang pertama adalah timbulnya peristiwa eutrofikasi.

Eutrofikasi sendiri merupakan peristiwa tumbuhnya tanaman eceng gondok dan ganggang dalam jumlah yang besar.

Jika situasi ini dibiarkan terus menerus, pertumbuhan eceng gondok dan ganggang akan menutup permukaan sungai, rawa, dan sumber air lainnya.

Selain itu, eutrofikasi juga bisa menghambat masuknya oksigen dan sinar matahari ke dalam air. Sehingga biota air yang hidup di dalam air akan sulit untuk bertahan hidup.

Akibatnya banyak biota air yang punah karena kekurangan sirkulasi udara dan sinar matahari di hidupnya.

Tumbuhnya ganggang juga dapat meningkatkan unsur hara yang ada di dalam air. Unsur hara yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan biota air mati ataupun punah.

2.Bahan Sulit Terurai

Efek samping surfaktan
Bahan sulit diurai

Efek Samping surfaktan yang berikutnya adalah bahan yang sulit diurai oleh mikroorganisme.

Surfaktan mengandung berbagai zat kimia yang sulit terurai oleh biota air maupun mikroorganisme pengurai.

Hal ini dikarenakan surfaktan berasal dari senyawa turunan minyak bumi yang sulit diurai oleh mikroorganisme pengurai ataupun alam sekitar.

Efek samping surfaktan yang sulit terurai ini adalah zat surfaktan tidak dapat hilang sepenuhnya. Dan akan terus ada hingga jangka waktu yang lama.

Keberadaan zat surfaktan yang ada di air dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan pencemaran lingkungan terutama sumber air seperti sungai, danau, dan laut.

3.Menurunkan tegangan air

Efek samping surfaktan
Tegangan air menurun

Efek samping surfaktan berikutnya adalah turunnya tegangan air.

Banyak orang yang belum tahu jika surfaktan yang sering digunakan di deterjen merupakan senyawa turunan minyak bumi.

Efek samping surfaktan yang terbuang bebas secara berlebihan akan menurunkan tegangan permukaan air.

Turunnya tegangan air akan berakibat fatal bagi biota air yang hidup di dalam air.

Selain itu, senyawa turunan minyak bumi yang ada di surfaktan juga bisa menjadikan permukaan air lebih basah dan memungkinkan air untuk berinteraksi dengan minyak dan lemak.

Semua jenis senyawa surfaktan berbahaya bagi lingkungan karena berasal dari turunan minyak bumi. Selain itu, senyawa ini juga bisa menimbulkan racun bagi biota air.

4. Penyebab munculnya penyakit

Efek samping deterjen
Kulit gatal

Efek Samping surfaktan pada deterjen selanjutnya adalah penyebab munculnya berbagai penyakit.

Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh surfaktan seperti iritasi dan gejala alergi lain.

Bagi seseorang yang memiliki kulit sensitif, penggunaan surfaktan perlu dibatasi karena bisa menimbulkan berbagai gejala.

Gejala-gejala tersebut antara lain reaksi alergi berupa ruam kemerahan, perih, dan gatal-gatal saat deterjen mengenai kulit.

Meskipun gejala tersebut merupakan gejala yang ringan tetapi apabila dibiarkan akan bertambah parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bahkan yang lebih mengerikan lagi, zat surfaktan bisa memicu timbulnya kanker kulit apabila digunakan secara berlebihan.

Oleh karena itu, saat ini ramai produk deterjen yang mengusung tema deterjen yang ramah lingkungan.

Deterjen ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan alami yang tidak menimbulkan residu dari hasil proses pencucian.

Salah satunya adalah A Wash Detergent. A Wash Detergent merupakan deterjen yang ramah lingkungan sehingga aman bagi lingkungan sekitar.

Meskipun terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, A Wash Detergent tetap jagonya bersihkan berbagai jenis noda dan kotoran yang ada di pakaian.

Bahkan noda yang membandel sekalipun dapat mudah disingkirkan dengan A Wash Detergent.

Ada baiknya mencoba A Wash Detergent untuk urusan mencuci, Moms. Selain noda hilang dengan cepat, limbah deterjen juga tidak mencemari lingkungan sekitar.

Yuk, cek home website kami tentang A Wash Detergent. Kunjungi juga Instagram dan WhatsApp kami untuk pemesanan A Wash Detergent.